Pertamina terus berkomitmen untuk mengoptimalkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) melalui sinergi dengan perusahaan galangan kapal BUMN yang menjadi anggota KIM (Klaster Pabrikan Industri) dalam konteks konstruksi dan pemeliharaan atau pemeliharaan Kapal Pertamina.
Menyusul sinergi yang telah ditetapkan sebelumnya, grup Pertamina menandatangani perjanjian kerja sama potensial dengan PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) dan PT Industri Kapal Indonesia (Persero). Harga Pertamax turbo
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dengan Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Wahyu Suparyono, PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) Bambang Soendjaswono dan Direktur Utama PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Edy Widarto di Jakarta pada hari Selasa, 14 Juli 2020.
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin, Presiden Cluster Industri Manufaktur, yang juga Presiden PT Barata Indonesia (Persero) Fajar Harry Sampurno, serta direksi BUMN lainnya, hadir di perusahaan.
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin mengatakan perjanjian ini merupakan implementasi yang disepakati dengan kepemimpinan presiden untuk memprioritaskan sinergi antara badan usaha milik negara dalam rangka meningkatkan TKDN untuk menjamin pembangunan ekonomi nasional di negara ini. .
Menurut Budi, Pertamina dapat mengoptimalkan perjanjian kerja sama potensial ini sehingga harga dan kualitas yang diperoleh tetap sesuai, tetapi dapat mendorong rotasi ekonomi di negara ini. Budi berharap, di tengah Covid-19, Pertamina dan BUMN lainnya dapat saling membantu untuk membuat kerja sama di masa depan menjadi lebih baik.
"Kami ingin memastikan bahwa ekonomi berfungsi sehingga ada siklus bisnis internal," kata Budi.
CEO Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan bahwa Pertamina selalu memperhatikan Tingkat Komponen Nasional (TKDN) di setiap bisnis dan manajemen proyek. Perusahaan berupaya menjaga kontribusi nasional secara optimal, termasuk dalam perolehan kapal milik Pertamina.
“Dalam 5 tahun ke depan, Pertamina akan mengakuisisi 48 kapal dan hingga 15 kapal akan diadakan di negara ini. Ini dapat digunakan sebagai langkah pertama dalam mengembangkan galangan kapal nasional untuk memperkuat kegiatan internal, ”kata Nicke.
Nicke mengatakan bahwa kerja sama dengan perusahaan pelayaran juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas Pertamina melalui ketepatan dan percepatan pengelolaan pemeliharaan, perbaikan dan penggantian komponen kapal dan fasilitas lainnya. dukung.
"Nanti akan lebih fleksibel sehingga Anda bisa berlabuh di lokasi terdekat. Ini juga akan membuat perawatan dan pemeliharaan kapal-kapal Pertamina lebih efisien," tambah Nicke. SPBU Pertamina
Nicke menambahkan bahwa Pertamina berkomitmen untuk mendukung TKDN dari tahap perencanaan hingga pemantauan dan implementasi di semua sub-dana.
"Sejak awal, desain juga mengadaptasi tingkat TKDN, yang menyiratkan kerjasama antara Kementerian Perindustrian dan BKPM," simpul Nicke.